Nama : Fitria
Sumawardani
NPM :
12111935
Kelas :3KA26
Tugas Bhs.Indonesia2#
Metode
Pengumpulan Data
A. Pengertian
Data
Data adalah sesuatu yang belum
mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.
Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika,
bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk
melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
B. Jenis
Data
·
Jenis Data Menurut Cara
Memperolehnya :
Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
·
Macam-Macam Data Berdasarkan
Sumber Data :
Data Internal
Data Internal
Data Internal adalah
data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luarorganisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan sua tu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
·
Jenis-jenis Data Menurut Waktu
Pengumpulannya :
Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
Data Time Series /
Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
Data berkala adalah data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau
kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan. Biasanya jarak dari waktu ke waktu
sama. Data berkala disebut juga time series data. Dengan analisis data berkala
kita dapat mengetahui perkembangan satu atau beberapa keadaan serta hubungan
atau pengaruhnya terhadap keadaan lain.
·
Data menurut sifatnya
Data kwaliitatif
Data kwaliitatif adalah data yang bukan dalam bentuk
angka.
Data kwantitatif
Data kwantitatif adalah data dalam bentuk angka.
·
Data dengan Variabel bebas dan
variabel terikat :
Variabel bebas adalah data unit atau
ukuran yang diubah dalam suatu pengamatan. Dalam hubungan sebab-akibat,
variable terikat berperan sebagai sebab sementara variable bebas adalah akibat.
Data dengan variabel terikat adalah data unit atau ukuran yang berubah sesuai dengan berubahnya variable lain. Variabel terikat menjadi hal yang diperhatikan dalam suatu pengamatan.
C. Pengertian
Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu
tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar
akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh
karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat
sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif (sebagaimana telah dibahas
pada materi sebelumnya). Sebab, kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam metode
pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible,
sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian
demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar pertimbangan
untuk mengambil kebijakan publik.
Misalnya, jika peneliti ingin
memperoleh informasi mengenai persepsi guru terhadap kurikulum yang baru, maka
teknik yang dipakai ialah wawancara, bukan observasi. Sedangkan jika peneliti
ingin mengetahui bagaimana guru menciptakan suasana kelas yang hidup, maka
teknik yang dipakai adalah observasi. Begitu juga jika, ingin diketahui
mengenai kompetensi siswa dalam matapelajaran tertentu, maka teknik yang
dipakai adalah tes, atau bisa juga dokumen berupa hasil ujian. Dengan demikian,
informasi yang ingin diperoleh menentukan jenis teknik yang dipakai (materials
determine a means). Itu pun masih ditambah dengan kecakapan peneliti
menggunakan teknik-teknik tersebut. Bisa saja terjadi karena belum berpegalaman
atau belum memiliki pengetahuan yang memadai, peneliti tidak berhasil menggali
informasi yang dalam, sebagaimana karakteristik data dalam penelitian
kualitatif, karena kurang cakap menggunakan teknik tersebut, walaupun teknik
yang dipilih sudah tepat. Solusinya terus belajar dan membaca hasil-hasil
penelitian sebelumnya yang sejenis akan sangat membantu menambah kecakapan peneliti.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data bisa
dilakukan dengan cara:
a.WAWANCARA
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode
pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden,
caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini
wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Menurut
Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini,
interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan
isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin
tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman
wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa
yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah
aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman
demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan
dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan
pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam
poerwandari, 1998).
b.OBSERVASI
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan
metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah
pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak
dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam
penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya
wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang
akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara,
interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga
dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut
Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting
yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang
terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka
yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
MACAM-MACAM
OBSERVASI
a. Observasi
Partisipatif
• Peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan
berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti.
b. Observasi
Terus Terang atau Tersamar
• Peneliti
berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c. Observasi
tak Berstruktur
• Dilakukan
dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas.
c.Angket
atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau
kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan
yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan
untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
Kuesioner
merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan
pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan
bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud
yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat
beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada
responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu
luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga
jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta
pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.
MACAM-MACAM
KUISIONER
1. Kuesioner
tertutup
Setiap
pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih
jawaban yang paling sesuai.
2. Kuesioner
terbuka
Dimana tidak
terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya
sendiri.
3. Kuesioner
kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana
pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner
semi terbuka
Pertanyaan
yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan
jawaban.
c. Dokumen
Pengambilan data melalui
dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi. Dokumen diperlukan
untuk mendukung kelengkapan data yang lain. Dalam pengumpulan
data penelitian membutuhkan suatu instrumen. Instrumen
ini dibutuhkan untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
E. Varible
a. Pengertian
Variable
Variabel
merupakan suatu istilah yag berasal dari kata vary dan able yang berarti
“berubah” dan “dapat”. Jadi kata variabel berarti dapat berubah. Oleh sebab itu
setiap variabel dapat diberi nilai, dan nilai itu berubah-ubah. Nilai itu
berupa nilai kuntitatif maupun kualitatif. Ukuran kuantitatif maupun kualitatif
suatu variabel adalah jumlah dan derajat atributnya.
Dilihat dari
segi nilainya, variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel diskrit dan
variabel kontinu.. Variabel diskrit nilai kuantitatifnya selalu berupa bilangan
bulat, Variabel kontinu nilai kuantitatifnya bisa berupa pecahan. Apabila
diambil dua bilangan bulat yang wajar sebagai nilai variabel, terdapat tak
hingga banyaknya angka-angka yang mungkin menjadi nilai dari variabel yang
sedang diukur itu. Ini jika digambarkan akan memberi kesan bahwa nilai-nilai
variabel itu bersambung atau kontinu.
b. Macam-macam
Variable
Ø variabel independen merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya.
Ø variabel dependen merupakan variabel
yang dipengaruhi karena adanya variabel independen.
Ø variabel moderator merupakan
variabel yang mempengaruhi variabel independen dan dependen.
Ø variabel intervening adalah variabel
yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan
diukur.
Ø Variabel kontrol adalah variabel
yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen
terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
F. SAMPLE
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian.
SYARAT SAMPLE YANG
BAIK
Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:
a. Harus meliputi seluruh unsur sampel
b. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali
c. Harus up to date
d. Batas-batasnya harus jelas
e. Harus dapat dilacak dilapangan
Menurut
Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal
adalah:
a. dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
b. Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh
c. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan
d. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah
CARA / TEKNIK PENGUMPULAN SAMPLE
Ada beberapa teknik dalam pengambilan sampel, namun secara garis besar dapat dibagi menjadi dua:
a. Probability Sampling atau Random Sampling
1) Simple random sampling, pengambilan sample secara acak sederhana, ialah sebuah sample yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sample. Metode yang digunakan dengan cara (1) undian (digoncang seperti arisan), (2) ordinal (angka kelipatan), (3)tabel bilangan random
2) Proportionate stratified random sampling, misal dengan siswa sebagai sampelnya,…maka perlu ada kalsifikasi siswa berdasar strata (misal kelas I, II dan III)
3) Disproportional stratified random sampling,..
4) Area Sampling, teknik pengambilan sample berdasar wilayah
5) Kluster sampling, teknik pengambilan sample berdasar gugus atau clusters, misal: sebuah penelitian ingin mengetahui pendapatan keluarga dalam suatu desa, dengan berbagai klaster, missal dari segi pekerjaan: Tani, Buruh, PNS, Nelayan
b. Non-Probability Sampling.
Non probability sampling terdiri dari:
1) Sampling sistematis, yaitu memilih sampel dari suatu urutan daftar menurut urutan tertentu, missal tiap individu urutan no ke-n (10, 15, 20 dst)
2) Sampling kuota, (quota sampling), teknik sampling yang didasarkan pada terpenuhinya jumlah sample yang diinginkan (ditentukan)
3) Sampling aksidental, sample yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada, misalnya dengan menanyai siapa saja yang ditemui dijalan…untuk meminta pendapat tentang kenaikan harga sembako
4) Purposive sampling, teknik pengambilan sample didasrkan atas tujuan tertentu. (orang yang dipilih betul-betul memiliki kriteria sebagai sampel)
5) Sampling jenuh (sensus),
6) Snowball sampling, dimulai dari kelompok kecil yang diminta untuk menunjukkan kawan masing-masing. Kemudian kawan tesrebut diminta untuk menunjukkan kawannya lagi dan seterusnya sampai secukupnya.
4. Teknik Penentuan Jumlah Sampel
Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane:
a. dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
b. Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh
c. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan
d. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah
CARA / TEKNIK PENGUMPULAN SAMPLE
Ada beberapa teknik dalam pengambilan sampel, namun secara garis besar dapat dibagi menjadi dua:
a. Probability Sampling atau Random Sampling
1) Simple random sampling, pengambilan sample secara acak sederhana, ialah sebuah sample yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sample. Metode yang digunakan dengan cara (1) undian (digoncang seperti arisan), (2) ordinal (angka kelipatan), (3)tabel bilangan random
2) Proportionate stratified random sampling, misal dengan siswa sebagai sampelnya,…maka perlu ada kalsifikasi siswa berdasar strata (misal kelas I, II dan III)
3) Disproportional stratified random sampling,..
4) Area Sampling, teknik pengambilan sample berdasar wilayah
5) Kluster sampling, teknik pengambilan sample berdasar gugus atau clusters, misal: sebuah penelitian ingin mengetahui pendapatan keluarga dalam suatu desa, dengan berbagai klaster, missal dari segi pekerjaan: Tani, Buruh, PNS, Nelayan
b. Non-Probability Sampling.
Non probability sampling terdiri dari:
1) Sampling sistematis, yaitu memilih sampel dari suatu urutan daftar menurut urutan tertentu, missal tiap individu urutan no ke-n (10, 15, 20 dst)
2) Sampling kuota, (quota sampling), teknik sampling yang didasarkan pada terpenuhinya jumlah sample yang diinginkan (ditentukan)
3) Sampling aksidental, sample yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada, misalnya dengan menanyai siapa saja yang ditemui dijalan…untuk meminta pendapat tentang kenaikan harga sembako
4) Purposive sampling, teknik pengambilan sample didasrkan atas tujuan tertentu. (orang yang dipilih betul-betul memiliki kriteria sebagai sampel)
5) Sampling jenuh (sensus),
6) Snowball sampling, dimulai dari kelompok kecil yang diminta untuk menunjukkan kawan masing-masing. Kemudian kawan tesrebut diminta untuk menunjukkan kawannya lagi dan seterusnya sampai secukupnya.
4. Teknik Penentuan Jumlah Sampel
Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane:
n=
Jumlah sample,
N= Jumlah Populasi,
d² = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %)
N= Jumlah Populasi,
d² = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %)
JENIS-JENIS
SAMPLE
Menurut Rath & Strong’s, ada dua jenis sampel, yaitu
*
Sampel judgemental yaitu sampel dipilih berdasarkan pendapat analis dan hasul
penelitian digunakan untuk menarik kesimpulan tentang item-item di dalam sampel
yaitu pada observasi sesungguhnya.
* Sampel statistical yaitu sampel dipilih secara acak/random dari seluruh populasi dan hasil penelitiannya dapat digunakan untuk menarik kesimpulan tentang seluruh populasi.
* Sampel statistical yaitu sampel dipilih secara acak/random dari seluruh populasi dan hasil penelitiannya dapat digunakan untuk menarik kesimpulan tentang seluruh populasi.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar