Kamis, 20 Oktober 2011

PROGRAM DIRI FITRIA

NAMA              : FITRIA SUMAWARDANI
NPM                 : 12111935
KELAS             : 1 KA 16 SISTEM INFORMASI
JUDUL TUGAS : PROGRAM DIRI

Apa itu program diri? itu adalah pertanyaan ketika kita membaca judul program diri. Menurut artikel yan saya baca, program diri adalah suatu bentuk perilaku yang menggunakan pikirannya yang positif dalam melakukan suatu hal dengan kegiatan yang sudah direncanakan secara teratur dan tersusun, sehingga dapat mencapai tujuannya dan memenuhi kewajibannya. Program diri itu adalah hal yang tidak kita sengaja rencanakan dari kecil, namun sekalipun kita rencanakan hanya takdir alami yang menentukan. Kita hanya berusaha dan berdoa, dalam program diri itu harus ada hal yang jelas seperti contohnya kita besar nanti mau jadi apa? Kita mau masuk universitas mana? Apa yang akan dilakukan setelah masuk universitas?. Itulah beberapa hal yang sering kita akan lakukan ketika kita mempunyai program untuk diri kita sendiri.
Sangat penting bagi kita untuk memprogram diri kita untuk berhasil dan mencapai kebebasan finansial. Hal tersebut tidak akan terjadi secara otomatis. setiap hari kita harus memilih untuk hidup dengan sikap penuh pengharapan bahwa yang akan terjadi adalah semua hal yang baik dan akan membawa kita pada kesuksesan.
Setiap bangun tidur dipagi hari, hal pertama yang harus kita lakukan adalah siapkan diri kita untuk mengarah kepada hal-hal positif dan mengarah kepada tujuan kita . Katakan : " Saya suka diri saya. Hari ini adalah hari yang indah.

Hal seperti ini harus dilakukan setiap hari agar kita memprogram bawah sadar kita dengan kesuksesan. Keadaan itu berputar atau berubah seiring dengan suasana hati, walaupun mencari kesenangan dalam kesengsaraan, masih juga bisa sibuk bukan main, dan sesungguhnya kegembiraan yang benar-benar tulus itulah yang merupakan hal yang paling menggembirakan dalam kehidupan ini !

Ada orang yang senang merangkul kesibukan dan keramaian, ada juga yang menyukai ketenangan dan kesantaian, tentu ada prinsip mendapatkan dan kehilangan, sesuai dengan kehendak masing-masing.

Tetapi ada sebagian orang yang mengharapkan jika bisa memiliki keduanya, mereka umumnya mengejar kesempurnaan itu dengan membabi buta, ingin mendapatkan kenyamanan dalam kemewahan juga ingin mendapatkan kesantaian dalam ketenangan, dengan keserakahan yang tak mengenal puas mendambakan segala hal bisa sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Dengan demikian secara sengaja maupun tidak membuat persoalan semakin rumit dan meresahkan hati, dengan sendirinya bertambah lagi kesibukan yang sebenarnya tidak perlu ada.

Semua persoalan itu ada awal dan akhir, ada yang duluan dan belakangan, ada berat dan ringan serta ada prioritasnya. Jika persoalan itu diselesaikan dalam perencanaan matang dan teratur, persoalan itu akan terselesaikan dengan sendirinya, jadi walau sesibuk apapun juga masih bisa menampakkan sikap yang tenang. Sebaliknya, dengan hati yang tidak sabar dan perasaan tak tenang, walau mempunyai kesenggangan waktu juga tidak bisa bersantai, walaupun tidak ada pekerjaan yang dikerjakan juga terasa sangat sibuk sekali.

Apa sebenarnya makna yang hakiki dari kehidupan dan apa tujuan dari hidup? Topik ini sudah sepatutnya untuk dipikirkan dan didiskusikan oleh setiap orang.

Asalkan arah hati kita diletakkan pada posisi yang benar, meski setiap hari dari pagi hingga petang harus bekerja keras membanting tulang, juga masih bisa dikerjakan dengan hati yang riang dan bergembira. Ini seperti ungkapan, “Manusia bisa mengerjakan tanpa dikejar, karakternya akan menjadi tinggi dengan sendirinya.” (Guo Wei/The Epoch Times/lin)

Nama Saya FITRIA SUMAWARDANI , setelah masuk di  perguruan tinggi saya semakin menguatkan tekat saya untuk lebih bersungguh – sungguh dalam belajar (mencari ilmu) , di UNIVERSITAS GUNADARMA ini saya mendapat beasiswa sewaktu saya mengikuti test di sekolah menengah atas (SMA) yang di adakan oleh pihak Universitas , berupa potongan harga dari harga persemester yang seharusnya di bayar dan tanpa test masuk bagi yang berkeinginan melanjutkan pendidikannya di Universitas tersebut .
Akhirnya , setelah mengikuti beberapa test untuk masuk ke perguruan tinggi negeri , saya mengalami kegagalan  . yahh walaupun  kegagalan bukan akhir dari segalanya , tapi saya tidak patah semangat ,  walaupun penyesalan tetap ada , itu yang menjadi motifasi saya agar tidak gagal lagi di kemudian hari .Saya melanjutkan pendidikan di Universitas  Gunadarma dan saya harus berhasil di tempat ini . Saya jadi ingat perkataan guru saya di SMA “ kesuksesan di raih bukan hanya di Universitas Negeri , tetapi pada kemampuan kita , bakat / skill kita pada jurusan yang kita senangi , minati , cintai , dan sungguh-sungguh  serta ikhlas “ . Selain itu saya juga ingin membuktikan bahwa saya bukan hanya semata-mata karna mendapatkan beasiswa tapi  juga ingin berprestasi di dalam jurusan yang sudah saya pilih yaitu, SISTEM INFORMASI . Awalnya saya tidak tahu persis akan jurusan tersebut , tapi setelah saya mencari informasi , saya sedikit faham tentang  “apa sih Sistem Informasi ? ,dan kedepannya seperti apa sih ? “ . Saya rasa saya memasuki dunia baru , yang sebelumnya saya tidaak mengetahui , seperti pemrograman . Tapi saya tidak  boleh ngedown atau minder sama temen – temen  , disini saya harus berusaha semaksimal mungkin untuk menunjukkan yang terbaik dan bertanggung jawab atas apa yang sudah saya pilih . Saya punya keinginan di semester 1 ini saya mendapat nilai IPK  3,8 bahkan perfect (4,0) . ammiiiinnn ! dan begitu selanjutnya di semester-semester berikutnya . Target saya ingin selesai kuliah 3 setengah tahun (semester pendek), tapi saya denger-denger di kampus tidak ada program tersebut , yahh entahlah ! Itu benar atau tidak , kalo ada saya ingin mencobanya . Sekarang yang saya inginkan lulus tepat 4 tahun (8 semester) dengan IPK  yang membanggakan , yaitu 3,9 atau bahkan perfect (4,0) dan yang pastikan tidak ada mata kuliah yang mengulang , karena itu yang membuat waktu yang terbuang atau sia – sia .
Amiiin …
Untuk menghadapi era globalisasi , Universitas Gunadarma telah membuka kerjasama dengan berbagai instansi pendidikan , baik di dalam negeri maupun di luar negeri , dan pada tahun 2006 ini Universitas Gunadarma telah membuka program baru , yaitu program SARMAG (Sarjana-Magister), sebagai cikal bakal kelas-kelas internasional . Setelah saya mendapatkan informasi tersebut lewat Buku Pedoman Fakultas ,saya tertarik untuk mengikuti program tersebut . Saya ingin sekali bisa bergabung kedalam program tersebut , untuk itu saya harus memulainya dari awal , dengan meningkatkan nilai IPK saya dari semester ke semester , rajin membaca ilmu – ilmu pengetahuan khusus nya tentang  mata kuliah yang ada di jurusan system informasi  , bersungguh-sungguh dalam mengikuti  perkuliahan dan tak lupa selalu berdo’a kepada ALLAH SWT .
Tak lupa saya juga mempunyai motifasi untuk membantu orang tua dalam membiayai saya kuliah , yahh setidaknya untuk saat ini hanya bisa untuk menambah uang jajan ,dan untuk menabung perbulan di bank  .Pada semester 1 ini saya mencoba untuk berbisnis ria , dari mulai berjualan pulsa yang sudah saya tekuni sejak saya duduk di kelas 2 SMA sampai sekarang , dan baru-baru ini saya  mencoba berbisnis menjual file / binder bareng temen saya yang juga sedang berkuliah seperti saya . Tak lupa di semester yang baru – baru ini saya ingin memperdalam untuk belajar algoritma dan pemrograman , serta pengetahuan – pengetahuan yang berbasis computer , karena saya  masi belum mengenal betul alat media massa komunikasi dan informasi itu ( computer ) .
Di semester 1 ini saya sedang mencoba untuk mencintai , menyukai  mata kuliah yang ada pada jurusan system informasi , terutama  algoritma dan pemrograman . Dengan mencintai saya  fikir saya akan lebih mudah dalam mempelajarinya , hingga saya lulus semester 1 ini .
Pada semester 2 ,  saya ingin mencoba berbisnis yang lain nya . yahhh belum terfikirkan untuk sekarang . Tapi , kalo liburan semester saya ingin mencoba melamar pekerjaan (magang ) di  perusahaan / kantor / PT yang membuat even yang hasilnya untuk di jadikan modal usaha saya dalam menjual pulsa  . Dan yang pasti nya tidak mengganggu waktu kuliah saya .
Sambil berbisnis ria , saya juga mencari link-link atau informasi-informasi lowongan pekerjaan , karena saya mempunyai niat pada semester 6, dan 7 saya ingin menjalankan kuliah sambil bekerja . Pada semester 8 saya ingin focus dalam pembuatan skripsi saya nanti . Saya berharap skripsi saya  berjalan dengan sukses dan sempurna  serta mendapat gelar S,kom.  Ammiinnn yaa allah
Setelah lulus sarjana , saya ingin mencari pekerjaan dan mengumpulkan uang untuk membantu orang tua dalam membiayai lanjutan kuliah saya , ingin nya sepenuhnya saya mebiayai lanjutan kuliah saya dan membantu  membiayai sekolah adik saya yang sekarang masi duduk di Taman Kanak-Kanak . Saya ingin sekali bisa berkuliah sampai dengan master magister (S2) dan mendapat gelar MMSI, atau bahkan S3  dan yang pasti biaya nya dari hasil keringat saya sendiri . Saya bercita-cita ingin menjadi pegawai bank syariah, sejak saya duduk di bangku sekolah dasar . Sebenarnya untuk cita-cita saya ini pantasnya mengambil jurusan akuntansi / ekonomi , tapi semoga saja di jurusan yang saya tekuni dan bakat yang saya miliki , saya dapat bekerja di BANK SYARIAH .
Saya pernah  bertanya-tanya kepada senior yang menjadi Asdos (Asisten Dosen) tentang criteria calon Asdos , seperti IPK tinggi , mempunyai kreatifitas , dan lain – lain  .menurut saya lumayan sulit untuk memenuhi  criteria tersebut , tetapi hati saya mendorong untuk saya untuk menjadi asisten dosen . Semoga saja saya diberi kesempatan utuk menjadi asisten dosen .
Di semester 3 nanti , pasti nya saya wajib lebih bersungguh – sungguh dalam perkuliahan , agar jika saya akan melanjutkan studi ke semester berikutnya , saya sudah dibekali dengan berbagai pengetahuan memadai dari semester – semester sebelumnya . terutama konsep – konsep kerja dari komponen – komponen computer .
Fokus – focus dan lebih  focus serta bersungguh – sungguh  pada semester  4 , contohnya dalam meningkatkan nilai dalam mata kuliah , dan memperbaiki sikap dan tak – tik dalam belajar agar mudah dalam mengambil konsep belajar yang jauh lebih baik dari semester – semester sebelumnya . Di samping itu dalam mencari pergaulan dari semester ke semester harus lebih memilah – milah dalam artian yang positif , seperti teman yang sepemahaman dengan kita , asik di ajak kerjasama , dan lain – lain .
Pada semester  5  seperti semester – semester yang sebelumnya , menaikkan IPK dan lebih bersungguh – sungguh dalam proses belajar mengajar di kelas agar dapat menambah wawasan , pengetahuan dari setiap permata kuliah dari setiap semester nya .
SKS per SKS setiap semester akan di selesaikan , dan pada semester 6 seperti yang telah saya jelaskan di atas , saya ingin kuliah sambil bekerja pada even ( kesempatan ) yang di tawarkan . mungkin kedengarannya lelah , capek ,  tapi  semua belum sebanding  dengan kerja keras dan pengorbanan orang tua saya . semangat .. semangat … dan semangat …. Meningkatkan nilai  IPK  dari semester sebelumnya sudah menjadi motifasi saya  .
Pada semester 7 saya sudah harus mempunyai pandangan , saya akan kemana setelah lulus kuliah nanti ? yyaaa walaupun sekarang sudah terbayangkan , maka dari itu di semester 1 ini lah saya harus mulai  menggali kemampuan saya , kreatif dan wawasan yang berhubungan dengan system informasi  , agar menemukan  bakat atau skill saya .
Di lapangan pekerjaan  saya ingin menjadi orang yang mampu mengisi kebutuhan lapangan kerja sesuai kompetensi  jurusan dan skill saya , mampu mengadakan kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan kesejahteraan nmasyarakat  , dan mampu mendirikan wirausaha di bidang yang saya tekuni  .
Semester 8 adalah  salah satu dimana kita menentukan nasib kita , apakah kita lulus atau tidak , setelah kita berkuliah selama kurang lebih 4 tahun . Prosedur – prosedur yang sudah di tentukan universitas wajib saya kerjakan dan hasilnya harus maksimal .  Nilai IPK 3,9 juga harus saya usahakan , semoga semuanya dapat terwujud .
Amiiiin  . . .
Saya masi bingung untuk prospek  kejurusan yang saya tekuni , tetapi Setelah saya browsing, ternyata prospek kerja jur SI cukup bagus dan OKe – oke  ,
Menurut forum yang saya baca , katanya  lulusan system informasi bisa melamar kerja jadi analis SI, bisa masuk dunia pemrograman, masuk dunia bisnis-manajemen, dan sebagainya .
Pokoknya permintaan akan jurusan  ini tidak akan berkurang  karena perkembangan teknologi akan terus meningkat.
Yang pasti, sekarang ini masih ada waktu untuk menambah dan mengembangkan potensi diri. Selain itu JANGAN LUPA, harus kuasai bahasa asing terutama bahasa INGGRIS.
Hm menurut saya sih, kita pastinya harus kembangin kemampuan dalam menguasai bahasa pemrograman (sesuai minat dan kebutuhan), internet, sistem operasi, dan sebagainya . Habisnya, kalo liat iklan lowongan kerja kebanyakan ada kata-kata “menguasai Windows, Linux, bahasa Inggris lisan maupun tulisan, menguasai bahasa pemrograman ‘X’, dan sebagainya”..
soft skill juga nggak ketinggalan lhooo
Sudah siap sediakah anda ? ? ? ?
Saya .  Sedang berusaha….    JIA YOU !  kawan-kawaaan ! ! ! !

     
 

Kamis, 13 Oktober 2011

SOFTSKILL-SIFT PARADIGM


NAMA                      : FITRIA SUMAWARDANI
KELAS                      : 1KA16 SISTEM INFORMASI
NPM                         : 12111935
JUDUL TUGAS      : SHIFT PARADIGM


Paradigm Shift  adalah perubahan pola pikir.

Ada dua macam paradigm ,Ada yang positif dan juga negatif. Dan kita pasti akan memilih yang positif. Perlu diketahui, paradigma, secara langsung atau tidak, terbentuk atau bahkan dibentuk oleh pola asuh orangtua/keluarga, lingkungan sekitar, dan media. Pola asuh orangtua/keluarga. Sebagian kalian pasti akan mengecam saya dengan pernyataan saya ini. Mereka menganggap keluarga mereka yang paling baik. The best family in the world. tapi sadari bahwa tidak semua pendidikan orangtua positif. Sengaja maupun tidak.
Sebagai contoh, apakah kalian masih ingat pepatah yang mungkin disematkan di benak kalian oleh orangtua kita, "bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian"? Sebuah pepatah yang sebenarnya memiliki maksud baik tapi dengan pemilihan kata yang salah. Salah? Yap, di kalimat tersebut ada kata 'sakit' yang disandingkan dengan kata 'dahulu'. Yang perlu kita ingat adalah kata-kata memiliki kekuatan besar untuk mengubah pemikiran. Dan kata 'bersakit-sakit dahulu' jelas memiliki kekuatan negatif.

Mengapa harus 'bersakit-sakit dahulu'? Apa kita harus sakit dulu sebelum mendapat kesenangan? Atau bisa saya sebut kebahagiaan? Tidak. Mungkin kalian akan berpikir, 'Hei, bersakit itu maksudnya tuh usaha!'. Benar, saya sepenuhnya setuju. Tapi, apakah harus ada kata 'sakit'?

Bila saya mendapatkan hak cipta, saya akan mengganti kalimat pepatah di atas menjadi:

Bersenang-senang dahulu, bersenang-senang pula kemudian

Berusaha dengan perasaan cinta. Berdoa dengan tulus. Ditujukan untuk Sang Maha Kuasa. Menikmati semua proses. Bersenang-senang dahulu.

Lalu, bersiap untuk menerima buah dari usaha dan doa. Dimana saat kita berusaha dengan benar dan adil. Berdoa dengan tulus. Saya yakin Tuhan akan memberikan. Detil. Sesuai yang kita inginkan. Bersenang-senang pula kemudian.
So?

Saya yakin semua orangtua memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. No doubt about it. But, you know the fact now! Pilih dan pilah semua yang diberikan orangtua. Kenali lalu ubah paradigma yang 'tidak sengaja' digelontorkan orangtua untuk kita. Hasilnya? Rasakan dalam kehidupan sehari-hari kalian. The change of your inner will change your outer significantly.

UNTUK MENGUBAH POLA PIKIR TERDAPAT BEBERAPA TEKNIK, DIANTARANYA :
  1. Metode NLP = Neuro Linguistic Programming;
  2. Kontemplasi = Perenungan = Muhasabah = ESQ Technique;
  3. Membangun Konsep Diri (Self Concept);
  4. Pemetaan Pikiran = Mind Mapping;
  5. Pengetahuan Hipnosis, dsb.

1. Neuro Linguistic Programming
Neuro = Syaraf Otak/Pikiran lewat panca indera (penglihatan, pendengaran, pencecap rasa, penciuman, perasa sentuhan).
Linguistic = Bahasa Pikiran.
Programming = Pemrograman (Ulang) Pikiran.
NLP adalah : Suatu Cara Untuk Menyaring berbagai pengalaman atau hal-hal yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari melalui Lima Indera.

BAHASA DAN PEMOGRAMAN PIKIRAN
Pikiran Sadar mempunyai empat fungsi utama :
  1. Mengidentifikasi informasi yang masuk, melalui panca indra, penglihatan, pendengaran, penciuman, pencecap, sentuhan/perasaan;
  2. Membandingkan, dengan data base (referensi, pengalaman, dan informasi dalam pikiran bawah sadar);
  3. Menganalisis, merinci informasi menjadi komponen yang lebih kecil;
  4. Memutuskan respon atau tindakan yang akan diambil terhadap informasi yang masuk.
Bahasa Pikiran Bawah Sadar : (Sandy Mac Gregor, 2005)
  1. Pikiran bawah sadar tidak bisa membedakan imajinasi dan kenyataan.
  2. Pikiran bawah sadar hanya mengenal kata “positif”, tidak mengenal kata “negatif” seperti : tidak, jangan, dsb. Contoh : “jangan jatuh” , ganti dengan “pertahankan tetap berdiri”.
  3. Pikiran bawah sadar hanya mengenal kata sekarang atau saat ini (present tense), tidak mengenal kata besok atau lusa. Contoh : jangan katakan “besok saya akan berhenti merokok”, tapi “sekarang saya harus berhenti merokok”.
  4. Pikiran bawah sadar hanya mengenal kata “saya”,  tidak mengenal kata: kamu, kami, kita atau mereka.
  5. Pengulangan, katakanlah berulang-ulang sampai bawah sadar mengerti pesan Anda (Ingat : pembiasaan).
Sandy MacGregor (2005,15) mengatakan bahwa “Accelerated Learning” (Belajar Efektif/Cepat) sesunguhnya juga berlangsung dalam konsep NLP, yaitu dengan menyederhanakan/memfo-kuskan “pancaindra” menjadi “tigaindra” yang dominan yaitu VAK : Visual= penglihatan , Auditori=pendengaran, dan inestetik=gerak,
Dengan demikian kita juga bisa memanfaatkan teknik NLP untuk meningkatan proses belajar dan hasil belajar
2. Kontemplasi
(Perenungan = Muhasabah = ESQ Technique)
  • Mengenali tujuan (konsep diri manusia)
  • Melakukan kontemplasi
  • Mengevaluasi diri
  • Mengenali sifat baik dan buruk diri
  • Bersihkan hati (qolbu)
  • Buang sifat negatif
  • Komitmen pada sifat positip
  • Terus menerus melakukan perbaikan
  • Berdoa saat Memulai kerja
  • Bersyukur atas segala ni’mat
  • Berfikir Positif Terhadap Allah dan terhadap sesama
  • Bekerja dunia berbasis akhirat
  • Bekerja Optimal sebelum menuntut hak
  • Konsisten dalam komitmen
  • Belajar & Terus Belajar
  • Perbaiki kesalahan kepada orang lain dengan minta maaf.
• Perbaiki dan tingkatkan kemampuan diri (dengan memperbaiki sikap perilaku  dan meningkatkan kemampuan dan prestasi) .
·            Lakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
·            Proses penjernihan hati ini dapat dilakukan setiap saat/setiap hari.

 Evaluasi diri sejak kecil hingga saat ini.
- Kenang orang-orang yang telah berjasa dalam hidup Anda
- Temukan kesalahan/kekurangan diri
- Berjanji untuk tidak mengulangi
- Mohon ampun pada Tuhan Yang Maha Esa.
3. KONSEP DIRI (SELF CONCEPT)
Semua persepsi kita terhadap aspek diri kita yang meliputi aspek fisik, aspek sosial, dan aspek psikologis, yang terbentuk karena pengalaman masa lalu kita dan interaksi kita dengan orang lain.
HAL-HALYANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI (bagimana kita memandang seluruh aspek diri)
  1. CITA-CITA DIRI (keinginan untuk mencapai sesuatu)
  2. CITRA DIRI (gambaran diri yang diyakini benar)
  3. HARGA DIRI (seberapa besar menilai/menghargai diri)

BAGAIMANA ANDA AKAN MEMBENTUK KONSEP DIRI
Sangat ditentukan oleh sikap diri Anda sendiri. Sikap adalah kebiasaan berpikir dan oleh karenanya dapat dibentuk dan dipelajari.
Sikap yang baik harus terus menerus dipupuk dan dikembangkan dari waktu ke waktu dengan cara mengubah cara berpikir Anda yang lama, menjadi cara berpikir yang baru dalam memandang semua hal.
4. Mind Map (PEMETAAN PIKIRAN)
Adalah metode untuk membuat catatan untuk berpikir. Peta pikiran juga digunakan untuk memecahkan masalah, untuk mengingat (menghapal) dan melakukan sesuatu pada saat kita sedang berpikir atau sewaktu pikiran memasuki otak kita.
5. Hipnosis
  1. Hipnosis adalah adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak.
  2. Hipnosis adalah eksplorasi alam bawah sadar.
  3. Hipnosis adalah kondisi bawah sadar yang meningkat.
  4.  

    Jarum jam terus berderak dan berdentang. Dan dalam laju perjalanan sejarah itu, kita semua diminta untuk bisa terus tumbuh dan berkembang. Tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang matang nan unggul. Berkembang menjadi manusia - manusia yang mulia nan bermartabat. Sebab pada akhirnya : bukankah kita semua diciptakan untuk “menjadi khalifah-khalifah terbaik di muka bumi”?
    Pertanyaannya sekarang adalah : jikalau memang kita mesti menjadi manusia-manusia unggul nan mulia, lalu pola pikir terbaik apa yang mesti dicengkram untuk merajut masa depan yang indah nan tercerahkan? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya ingin mengajak Anda semua melakukan ziarah pada lima elemen pola pikir (minds) yang diyakini merupakan modal penting untuk membangun keunggulan.
    Lima pola pikir ini sendiri sejatinya digagas oleh Howard Gardner melalui salah satu bukunya yang memikat bertajuk Five Minds for the Future. Gardner sendiri merupakan pakar psikologi yang dikenal luas karena dia-lah orang yang pertama kali memperkenalkan teori kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Melalui serangkaian riset yang ekstensif, Gardner menyimpulkan adanya lima jenis pola pikir yang akan memiliki peran makin penting dalam perjalanan sejarah masa depan.


    Pola pikir yang pertama adalah disciplined mind (pikiran terdisiplin) atau suatu perilaku kognisi yang mencirikan disiplin ilmu, ketrampilan, atau profesi tertentu. Seorang praktisi yang menekuni dunia bisnis dan manajemen misalnya, setidaknya mesti menguasai ilmu dan ketrampilan yang solid dalam bidang tersebut. Demikian pula, semua profesional lainnya – entah arsitek, ahli komputer, perancang grafis – harus menguasai jenis-jenis pengetahuan dan ketrampilan kunci yang membuat mereka layak menjadi bagian dari profesi mereka masing-masing. Esensi dari pola pikir yang pertama ini adalah : untuk benar-benar menjadi manusia yang profesional, kita mestinya menguasai secara tuntas, komprehensif, mendalam dan terdisiplin satu bidang pengetahuan/ketrampilan tertentu.
    Pola pikir yang kedua adalah synthesizing mind (pikiran mensintesa). Atau juga pola untuk mencerap informasi dari beragam sumber, memahami, mensintesakannya, dan lalu meraciknya menjadi satu pengetahuan baru yang powerful. Kecakapan dalam melakukan sintesa ini tampaknya menjadi kian penting terutama ketika banjir informasi kian deras mengalir melalui beragam media : televisi, media cetak, dan dunia online. Dan sialnya, bongkahan informasi yang deras mengalir itu acap dipenuhi dengan informasi sampah (junk information). Tanpa kecapakan memilah dan mensintesakan beragam informasi itu, percayalah, kita bisa tergelincir dan tenggelam dalam lautan informasi. Information overload, demikian Alvin Toffler pernah menyebutnya beberapa tahun silam (lewat bukunya yang legendaris itu, The Third Wave).
    Pola pikir yang ketiga adalah creating mind (pikiran mencipta). Pikiran ini menggedor kita untuk senantiasa merekahkan ide-ide baru, membentangkan pertanyaan-pertanyaan tak terduga, menghamparkan cara-cara berpikir baru, dan sekaligus memunculkan unexpected answers. Pola pikir inilah yang akan membawa kita masuk dalam wilayah-wilayah baru yang menjanjikan harapan dan peluang untuk direngkuh dan dimanfaatkan. Pola pikir inilah yang akan membuat kita mampu berpikir secara lateral (out of the box) dan bukan sekedar berpikir linear mengikuti jalur konvensional yang acap hanya akan membuat kita stagnan. Dan pola pikir inilah yang akan menemani kita untuk bergerak maju, progresif, demi terciptanya sejarah hidup yang positif dan bermakna (meaningful life).
    Pola pikir berikutnya adalah respectful mind (pikiran merespek). Atau sebuah pola pikir untuk menyambut perbedaan pandangan dengan sukacita, dan bukan dengan sikap saling curiga. Sebuah pola pikir yang akan membuat kita terhindar dari anarki akibat pemaksaan kepentingan. Sebuah pola pikir yang senantiasa mengajak kita untuk merayakan keragaman pandangan dan sekaligus menghadirkan empati nan teduh bagi pendapat/pikiran orang lain – meski pendapat itu mungkin berbeda dengan yang kita hadirkan.
    Dan pola pikir yang kelima yang juga amat dibutuhkan adalah ethical mind (pikiran etis). Inilah pola pikir yang terus membujuk kita untuk berikhtiar membangun kemuliaan dan keluhuran dalam kehidupan personal dan profesional kita. Sebab pada akhirnya, bagaimana mungkin kita akan menjadi “umat terbaik di muka bumi” jika keluhuran nilai-nilai etika kita penuh dengan debu, robek dan usang?

    BE POSITIVE THINKING IN YOUR LIFE

    Pernahkah anda mengalami krisis kepercayaan diri atau dalam bahasa sehari-hari "TTIDAK PEDE" dalam menghadapi suatu situasi atau persoalan? Saya yakin anda pernah dan hampir setiap orang pernah mengalami krisis kepercayaan diri dalam rentang kehidupannya, sejak masih anak-anak hingga dewasa bahkan sampai usia lanjut. hilangnya rasa pede tentu menjadi sesuatu yg sangat mengganggu,tlebih ketika dihadapkan pada tantangan atau pun situasi baru. Ada yang berkata: "kok saya tidak seperti dia,...yang selalu percaya diri...rasanya selalu saja ada yang kurang dari diri saya...saya malu menjadi diri saya!?

    Karakteristik atau ciri-ciri Individu yang percaya diri
    Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya adalah :
    *      Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain
    *       Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok
    *       Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain ? berani menjadi diri sendiri
    *      Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
    *      Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan orang lain)
    *    Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan   
     situasi di luar dirinya
    Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan  situasi yang terjadi.

    Karakteristik atau ciri-ciri Individu yang kurang percaya diri
    Beberapa ciri atau karakteristik individu yang kurang percaya diri, diantaranya adalah:
     
    • Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok
     Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan
    •  Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan dir) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri ? namun di lain pihak memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri
    • Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif
    • Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil
    •  Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri)
    •  Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu
    Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangattergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan orang lain).
    Pola Pikir Negatif
    Pola pikir individu yang kurang percaya diri, bercirikan antara lain:

    • Menekankan keharusan-keharusan pada diri sendiri (?saya harus bisa begini...saya harus bisa begitu?). Ketika gagal, individu tersebut merasa seluruh hidup dan masa depannya hancur.
    • Cara berpikir totalitas dan dualisme : ?kalau saya sampai gagal, berarti saya memang jelek?
    • Pesimistik yang futuristik : satu saja kegagalan kecil, individu tersebut sudah merasa tidak akan berhasil meraih cita-citanya di masa depan. Misalnya, mendapat nilai C pada salah satu mata kuliah, langsung berpikir dirinya tidak akan lulus sarjana.
    • Tidak kritis dan selektif terhadap self-criticism : suka mengkritik diri sendiri dan percaya bahwa dirinya memang pantas dikritik.
    •  Labeling : mudah menyalahkan diri sendiri dan memberikan sebutan-sebutan negatif, seperti ?saya memang bodoh?...?saya ditakdirkan untuk jadi orang susah?, dsb....
    • Sulit menerima pujian atau pun hal-hal positif dari orang lain : ketika orang memuji secara tulus, individu langsung merasa tidak enak dan menolak mentah-mentah pujiannya. Ketika diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menerima tugas atau peran yang penting, individu tersebut langsung menolak dengan alasan tidak pantas dan tidak layak untuk menerimanya.
    Suka mengecilkan arti keberhasilan diri sendiri : senang mengingat dan bahkan membesar-besarkan kesalahan yang dibuat, namun mengecilkan keberhasilan yang pernah diraih. Satu kesalahan kecil, membuat individu langsung merasa menjadi orang tidak berguna.
    Nah ! sekarang anda dapat mengetahui anda termasuk dalam karakteristik individu yang seperti apa sih ?
    Untuk lebih percaya diri saya ingin mencanangkan karakteristik individu yang berfikir positif itu seperti apa sih ? menurut saya orang yang selalu berfikir positif bersi keras ingin merubah pola fikir nya dari yang selalu negative thinking menjadi positive thingking , selalu bersikap dewasa , Melihat masalah sebagai tantangan
    dalam hidupnya , Menikmati hidupnya (bersyukur) ,Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide dari orang lain , Menghilangkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas dalam benak
     , Tidak mendengarkan gossip yang tak menentu , sedikit bicara atau beralasan yang tidak penting dan langsung bertindak yang bermanfaat untuk diri sendiri atau pun untuk orang lain , Menggunakan bahasa yang positif ,Peduli pada citra diri , dan lain sebagainya ,yang jelas selama kita mampu untuk terus merubah pola fikir kita menjadi apa yang kita inginkan , baik untuk kita dan bermanfaat untuk orang lain ,kita dapat mempertunjukkan diri kita menjadikan pola fikir kita semakin hari semakin baik .
    Apapun kelainan yang dipunyai oleh seseorang, pada dasarnya mereka adalah sama seperti kebanyakan orang. Didalam tubuh mereka terdapat proses kimia yang sewaktu waktu dapat menjadi tidak seimbang sehingga perilaku mereka berubah. Neuro-transmittal mereka menjadi tidak seimbang sehingga membuat mereka menjadi tidak dapat mengendalikan diri, terobsesi, depresi, maniak dan labil. Seperti kebanyakan orang mereka dapat pula mengembangkan pola pikir/ persepsi yang dapat bermanfaat ataupun merugikan mereka sendiri. Untuk dapat membaca pola pikir seseorang, kita tidak selalu memerlukan bahasa verbal. Ada yang namanya bahasa perilaku. Tanpa disadari lingkungan sekitar kita dapat membentuk pola pikir negatif yang dapat merusak diri sendiri.

    Seseorang dapat menjadi marah atau depresi karena berbagai macam faktor seperti faktor sosial, keadaan emosi, cara berkomunikasi, perilaku, melakukan diet dan minum suplemen / obat-obatan.

    Pola berpikir seseorang biasanya mengikuti cara pola berpikir kebanyakan orang yaitu pola pikir mengejar perhargaan/ membela diri/ membuat alasan2/ mengucilkan diri, dll.

    Topik ini saya kemukakan dengan harapan dapat merubah total pola pikir seseorang. Untuk ini diperlukan banyak bantuan hypotherapy. Seperti-nya cara "konsultasi" tidak akan banyak membantu merubah pola pikir seseorang yang cenderung menyukai/kecanduan untuk memanifestasikan pola pikir lama mereka. Dan jika ini tidak memungkinkan maka diperlukan cara untuk "mengatur" respon lingkungan sekitar dengan cara meng-konfrontasikan-nya sehingga dapat merubah pola pikir yang negatif secara tidak langsung. Tentu bagi beberapa orang, mereka dapat melakukannya dengan cara diet dan mengkonsumsi obat-obatan tapi dengan syarat harus merubah total lingkungan sekitar sehingga dapat memancing timbulnya perubahan pola pikir dan juga penting orang tersebut harus punya niat yang kuat untuk merubah pola pikir lama mereka.
    Berikut ini adalah ringkasan yang saya tulis dengan harapan dapat anda pakai untuk menolong orang lain.

    Pola Pikir
    Kita melihat banyak orang terpengaruh pada berbagai macam pola pikir. Pola pikir dapat pula mempengaruhi orang yang "non-verbal". Pola pikir adalah kecenderungan manusiawi yang dinamis, ia dapat mempengaruhi siapa saja; ia dapat membantu kita, dapat pula merugikan kita.

    Ada orang dengan pola pikir perfeksionis. Kita menilai diri kita begitu tajam sehingga sekilas kita tidak berani mencoba sesuatu yang tidak kita kuasai dengan sangat sempurna.

    Ada orang dengan pola pikir obsesif, mengingat terus menerus sesuatu yang menakutkan kita sehingga kita menteror diri sendiri sampai rasa takut itu menjadi jauh lebih besar dari diri kita sendiri dan akhirnya kita berhenti sambil meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka.

    Ada juga orang dengan pola pikir pesimis. Kita meyakini bahwa kita telah dikutuk. Bagaimanapun kerasnya kita berusaha tapi yang datang selalu hal hal buruk. Kitapun tidak mampu melihat atau peduli akan keberhasilan kita karena kita memilih untuk hanya melihat pada kegagalan kita.

    Ada orang dengan pola pikir bergantung pada orang lain. Kita sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak kita merasa bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkan kita. Kita berpikir bahwa mereka mencintai kita karena mereka telah menyelamatkan kita. Kita merasa takut kehilangan hubungan baik yang telah lama dibina. Kita mendambakan kebebasan tapi kita sangat merasa tidak aman jika tidak bergantung pada mereka; takut mereka akan menelantarkan kita.
    Ada orang dengan pola pikir "saling membutuhkan". Kita memfokuskan diri untuk mencintai orang lain dan membuat orang yang dicintai menjadi bergantung pada kita dengan mencurahkan segala perhatian dan perasaan cinta kita kepadanya. Yang dicintai merasa orang lain tidak dapat mencintai-nya kecuali kita, Pada akhirnya orang yang kita cintai merasa tidak berdaya

    Ada orang dengan pola pikir membenci diri sendiri / suka melukai diri sendiri. Kita membuat diri kita sendiri menjadi seorang pesimis lalu melakukan hal yang sama pada orang lain. Tetap bertahan untuk tidak merubah diri bahkan mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti bahwa akan ada sesuatu yang berbahaya apabila kita keluar dari pola pikir yang lama.

    Ada orang dengan pola pikir birokrat/dogmatik, memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan dan merasa kita yang paling tahu segalanya
    Tapi kita juga dapat mempunyai pola pikir yang baik dan konstruktif.

    Kita dapat memiliki pola pikir yang optimistis. Kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat maka kita akan berhasil melakukan sesuatu yang teramat sulit

    Kita juga dapat memilih pola pikir seorang yang realistis. Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri

    Kita juga dapat mempunyai pola pikir Taoisme. Bahwasanya hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu baik. Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada pada situasi yang tepat. Bahwa sesuatu yang kelihatan-nya baik mungkin dapat mencelakakan kita. Selalu berada dijalur tengah, berjalan dengan sendirinya tanpa diatur, tanpa emosi, menerima apa adanya tanpa penyesalan Ini merupakan cara terbaik untuk meraih kebahagiaan. Yang perlu kita pikirkan atau kuatirkan adalah saat sekarang ini, menit ini, detik ini, bukan kemarin ataupun esok hari. Semua langkah kita dapat dilakukan dengan benar jika kita tidak merasa putus asa dan tidak terlalu memikirkan hal-hal menakutkan yang belum terjadi atau memikirkan bahwa kita akan gagal. Jika kita dapat memfokuskan diri kita pada saat sekarang maka kita akan dapat jauh lebih sukses.

    Kita juga dapat mempunyai pola pikir seorang yang mandiri. Tidak terlalu memikirkan perasaan orang lain sehingga orang lain dapat merasa bebas. Kita semua dapat menggali kemampuan diri secara bertahap sesuai kemampuan masing-masing tanpa harus mempunyai perasaan bersalah, rasa malu ataupun rasa terbebani.

    Setiap saat kita dapat menentukan pilihan untuk merubah pola pikir apakah kita akan tetap dengan pola pikir yang positif atau pola pikir yang negatif

    Pola pikir yang merusak diri ternyata dapat dirubah sehingga kita dapat bekerja dengan lebih baik, dapat menguatkan sesama, pemaaf, mandiri, dapat mengekspresikan diri dan punya cita-cita.


    AYO . . . TINGKATKAN TERUS POLA FIKIR ANDA ! ! ! ! !




    Sumber :

    Kamis, 06 Oktober 2011

    SOFT SKILL : ILMU DAN PENGETAHUAN

    ILMU DAN PENGETAHUAN


    NAMA                  : FITRIA SUMAWARDANI
    NPM                     : 12111935
    KELAS                : 1KA16 SISTEM INFORMASI
    JUDUL TUGAS : ILMU DAN PENGETAHUAN

    Definisi Pengetahuan
    Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang ,tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
    Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
    Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki.

    Jenis Pengetahuan

    Khususnya dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, terdapat dua jenis utama pengetahuan bila dilihat dari perihal eksplisitasnya :

    Pengetahuan Implisit

    Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan diam seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lesan. Kemampuan berbahasa, mendesain, atau mengoperasikan mesin atau alat yang rumit membutuhkan pengetahuan yang tidak selalu bisa tampak secara eksplisit, dan juga tidak sebegitu mudahnya untuk mentransferkannya ke orang lain secara eksplisit.
    Contoh sederhana dari pengetahuan implisit adalah kemampuan mengendara sepeda. Pengetahuan umum dari bagaimana mengendara sepeda adalah bahwa agar bisa seimbang, bila sepeda oleh ke kiri, maka arahkan setir ke kanan. Untuk berbelok ke kanan, pertama belokkan dulu setir ke kiri sedikit, lalu ketika sepeda sudah condong ke kenan, belokkan setir ke kanan. Tapi mengetahui itu saja tidak cukup bagi seorang pemula untuk bisa menyetir sepeda.
    Seseorang yang memiliki pengetahuan implisit biasanya tidak menyadari bahwa dia sebenarnya memilikinya dan juga bagaimana pengetahuan itu bisa menguntungkan orang lain. Untuk mendapatkannya, memang dibutuhkan pembelajaran dan keterampilan, namun tidak lantas dalam bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan implisit seringkali berisi kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak menyadarinya.

     Pengetahuan Eksplisit

    Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Dia telah diartikulasikan ke dalam bahasa formal dan bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luas. Informasi yang tersimpan di ensiklopedia (termasuk Wikipedia) adalah contoh yang bagus dari pengetahuan eksplisit.
    Bentuk paling umum dari pengetahuan eksplisit adalah petunjuk penggunaan, prosedur, dan video how-to. Pengetahuan juga bisa termediakan secara audio-visual. Hasil kerja seni dan desain produk juga bisa dipandang sebagai suatu bentuk pengetahuan eksplisit yang merupakan eksternalisasi dari keterampilan, motif dan pengetahuan manusia.
    Bagaimana membuat pengetahuan implisit menjadi eksplisit merupakan fungsi utama dari strategi Manajemen Pengetahuan.

     Pengetahuan empiris

    Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.

    Pengetahuan rasionalisme

    Pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang diperoleh melalui akal budi. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal.

    Faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan

    Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

     Pendidikan

    Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.

     Media

    Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.


     Informasi

    Pengertian informasi menurut Oxford English Dictionary, adalah "that of which one is apprised or told: intelligence, news". Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan.

    Definisi Ilmu
    Definisi ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun menurut hubungannya (jika dilihat dari dalam).
    Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya .
    Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
    Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.


    Pengertian ILMU menurut para tokoh :
    –Mohammad Hatta–
    Definisi ilmu dapat dimaknai sebagai akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan
    ——-Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris.Ilmu dapat diamati panca indera manusia
    ——- Suatu cara menganalisis yang mengizinkan kepada para ahlinya untuk menyatakan -suatu proposisi dalam bentuk: “jika,…maka…
    –Harsojo, Guru Besar Antropolog, Universitas Pajajaran–
    Definisi ilmu bergantung pada cara kerja indera-indera masing-masing individu dalam menyerap pengetahuan dan juga cara berpikir setiap individu dalam memroses pengetahuan yang diperolehnya. Selain itu juga, definisi ilmu bisa berlandaskan aktivitas yang dilakukan ilmu itu sendiri. Kita dapat melihat hal itu melalui metode yang digunakannya.
    - kamus Besar Bahasa Indonesia Ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu; atau pengetahuan atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dsb.
    -Dalam Wikipedia Indonesia, Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
    Selain itu, beberapa tokoh telah menuliskan definisi ilmu antara lain sebagai berikut:
    1.       Menurut Nazir(1988), Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil – dalil tertentu menurut kaidah – kaidah umum.
    2.       Menurut Shapere (1974), konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi.
    3.       Menurut Schulz (1962),Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial.
    4.       Menurut John G. Kemeny, Ilmu merupakan semua pengetahuan yang dikumpulkan dengan metode ilmiah. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa ilmu merupakan hasil/produk dari sebuah proses yang dibuat dengan menggunakan metode ilmiah sebagai suatu prosedur.
    5.         Secara lengkap menurut The Liang Gie Definisi Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala – gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan penerapan (The Liang Gie, 130). · 
    Secara garis besar, ilmu merupakan suatu kumpulan proses dengan menggunakan suatu metode ilmiah yang menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis.
    Secara etimologi ilmu berasal dari kata “ilm” (Bahasa Arab), Science (Bahasa inggris) atau Scientia (Bahasa Latin)yang mengandung kata kerja scire yang berarti tahu atau mengetahui. Lalu apa perbedaan ilmu dengan pengetahuan? Pengetahuan yang merupakan padan kata dari knowledge merupakan kumpulan fakta – fakta, sedangkan ilmu adalah pengetahuan ilmiah/sistematis.  Kumpulan fakta – fakta tersebut merupakan bahan dasar dari suatu ilmu, sehingga pengetahuan belum dapat dikatakan sebagai ilmu, namun ilmu pasti merupakan pengetahuan.
    - Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
    Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
    ·-  Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
    ·- Afanasyef, menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang
    ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.





    *Menurut Saya Pribadi ,
    ilmu  adalah kumpulan dari pengetahuan-pengetahuan yang kita dapat untuk  di publikasikan kepada orang lain , agar bermanfaat , baik untuk kita pribadi maupun orang lain . ilmu tersusun secara terakumulasi disepanjang sejarah manusia. Tidak ada manusia, bangsa apapun yang secara tiba-tiba meloncat mengembangkan suatu ilmu tanpa suatu dasar pengetahuan sebelumnya . Suatu kegiatan positif yang bermanfaat akan mendapatkan pengetahuan , dari pengetahuan tersebut akan di buktikan kebenaranya dan dijadikan sebuah ilmu yang akan di pelajari dan di abadikan sebagai sesuatu yang penting untuk di terapkan,di gunakan , di sebarluaskan karna sudah bersifat real (nyata) ,namun masih perlu pengontrolan dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan pengorganisasian dan pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berlaku .

           Pengetahuan adalah sebuah data atau informasi yang kita dapat dari berbagai sumber ,baik itu dari sesama teman sebaya ,lingkungan sekitar , menurut para sesepuh (orang dulu) ,adat dan tradisi,orang yang sudah berpengalaman , internet ,pengalaman (kebiasaan dan pengulangan-pengulangan) ,dan lain-lain yang kita simpan kedalam memori otak kita . Pengetahuan bersifat kontinyu , tidak nyata, yang masih di buktikan lagi kebenarannya , apakah pengetahuan kita tentang suatu data atau informasi yang kita dapat itu benar atau tidak ,dan masih perlu pembelajaran serta keterampilan. Contoh ,bila seseorang rajin membaca buku , media massa ,mendengarkan radio ,menaggapi lawan bicara ngomong ,dan lain-lain , dengan otomatis nya kita sudah menerima pengatahuan .
    Konsep ilmu dalam pandangan Al-Quran
    • Konsep ilmu dalam Al-Qur’an :
      “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam, terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (Yaitu) Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi …” (Al-Quran, Surah Ali-Imran [3]: 190-191

    Syarat-syarat ilmu

    Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu . Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
    1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
    2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
    3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
    4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
    Sifat-sifat ilmu
    Dari definisi yang diungkapkan Mohammad Hatta dan Harjono di atas, kita dapat melihat bahwa sifat-sifat ilmu merupakan kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu yang…
    1. Berdiri secara satu kesatuan,
    2. Tersusun secara sistematis,
    3. Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data),
    4. Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset.
    5. Communicable, ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami maknanya.
    6. Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan kapan saja di seluruh alam semesta ini.
    7. Berkembang, ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya.

    Objek Ilmu Pengetahuan
    Ilmu adalah kumpulan pengetahuan. Namun bukan sebaliknya kumpulan ilmu adalah pengetahuan. Kumpulan pengetahuan agar dapat dikatakan ilmu harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang dimaksudkan adalah objek material dan objek formal. Setiap bidang ilmu baik itu ilmu khusus maupun ilmu filsafat harus memenuhi ke dua objek tersebut.
    ·         Objek material adalah sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand), sesuatu hal yang diselidiki atau sesuatu hal yang dipelajari. Objek material mencakup hal konkrit misalnya manusia,tumbuhan, batu ataupun hal-hal yang abstrak seperti ide-ide, nilai-nilai, dan kerohanian.

    ·         Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal dari suatu ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu, tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang-bidang yang lain. Satu objek material dapat ditinjau dari berbagai sudut pandangan sehingga menimbulkan ilmu yang berbeda-beda.




    CIRI UTAMA ILMU:
    ·         ·  Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan. Berbeda dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada yang gaib dan penghayatan serta pengalaman pribadi
    ·         ·  Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek [atau alam obyek] yang sama dan saling berkaitan secara logis. Karena itu, koherensi sistematik adalajh hakikat ilmu. Prinsip-prinsip obyek dan hubungan-hubungannya yang tercermin dalam kaitan-kaiatan logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip metafisis obyek menyingkapkan dirinya sendiri kepada kita dalam prosedur ilmu secara lamban, didasarkan pada sifat khusus intelek kita yang tidak dapat dicarikan oleh visi ruhani terhadap realitas tetapi oleh berpikir
    ·         ·  Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapan
    ·         ·  Ciri hakiki lainnya dari ilmu ialah metodologi, sebab kaitan logis yang dicari ilmu tidak dicapai dengan penggabungan tidak teratur dan tidak terarah dari banyak pengamatan ide yang terpisah-pisah. Sebaliknya, ilmu menuntut pengamatan dan berpikir metodis, tertata rapi. Alat Bantu metodologis yang penting adalah terminology ilmiah. Yang disebut belakangan ini mencoba konsep-konsep ilmu.

    PERBEDAAN ANTARA ILMU DAN PENGETAHUAN


    Kesadaran manusia secara garis besar terbagi atas tiga dimensi yang amat penting. Pengalaman, perasaan dan pengetahuan. Ketiga dimensi itu berbeda secara substantif tetapi sangat saling berkaitan.

    Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Dalam perkembangannya pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang utama, filsasat, ilmu, pengetahuan dan wawasan. Untuk melihat perbedaan antara empat cabang itu, saya berikan contohnya: Ilmu kalam (filsafat), Fiqih (ilmu), Sejarah Islam (pengetahuan), praktek Islam di Indonesia (wawasan). Bahasa, matematika, logika dan statistika merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, tetapi keempatnya bukanlah ilmu. Keempatnya adalah alat ilmu.
    Setiap ilmu (sains) adalah pengetahuan (knowledge), tetapi tidak setiap pengetahuan adalah ilmu. Ilmu adalah semacam pengetahuan yang telah disusun secara sistematis. Bagaimana cara menyusun kumpulan pengetahuan agar menjadi ilmu? Jawabnya pengetahuan itu harus dikandung dulu oleh filsafat , lalu dilahirkan, dibesarkan dan diasuh oleh matematika, logika, bahasa, statistika dan metode ilmiah. Maka seseorang yang ingin berilmu perlu memiliki pengetahuan yang banyak dan memiliki pengetahuan tentang logika, matematika, statistika dan bahasa. Kemudian pengetahuan yang banyak itu diolah oleh suatu metode tertentu. Metode itu ialah metode ilmiah. Pengetahuan tentang metode ilmiah diperlukan juga untuk menyusun pengetahuan-pengetahuan tersebut untuk menjadi ilmu dan menarik pengetahuan lain yang dibutuhkan untuk melengkapinya.
    Jadi, dapat disimpulkan bahwa ilmu berbeda dengan pengetahuan. Pengetahuan merupakan kumpulan fakta yang merupakan bahan dari suatu ilmu, sedangkan ilmu adalah suatu kegiatan penelitian terhadap suatu gejala ataupun kondisi pada suatu bidang dengan menggunakan berbagai prosedur, cara, alat dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan suatu kebenaran ilmiah yang bersifat empiris, sistematis, objektif, analisis dan verifikatif.
    Untuk bepengetahuan seseorang cukup buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan. Adapun untuk berilmu, maka metodenya menjadi lebih serius. Tidak sekedar buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan, secara serampangan. Seseorang yang ingin berilmu, pertama kali ia harus membaca langkah terakhir manusia berilmu, menangkap masalah, membuat hipotesis berdasarkan pembacaan langkah terakhir manusia berilmu, kemudian mengadakan penelitian lapangan, membuat pembahasan secara kritis dan akhirnya barulah ia mencapai suatu ilmu. Ilmu yang ditemukannya sendiri. · 
    Kaitan ilmu dengan pengetahuan
    Apa kaitan antara Ilmu dengan Pengetahuan?
    Jawabannya:
    1. Pengetahuan adalah bahan dasar awal untuk ilmu.
    2. Pertambahan ilmu adalah pertambahan pengetahuan manusia.
    3. Pengetahuan yang telah disistematiskan, dikaji secara ilmiah akan jadi ilmu.
    Ilmu bersifat sistematis, namun di samping diperlukan uraian yang sistematik, juga dapat dikontrol dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan pengorganisasian dan pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berlaku.
    Ilmu digandeng oleh aktivitas Penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah bertujuan untuk mendapatkan prinsip-prinsip yang mendasar dan berlaku umum tentang suatu hal.
    Dengan menunjukkan hubungan logis dari proposisi yang satu dengan lainnya, ilmu pengetahuan tampil mengatasi konflik.
    kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu diusik oleh pengujian kritis. Kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun eksperimen dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti.
    Ilmu pengetahuan merupakan konsep-konsep yang tajam yang harus dapat diverifikasi secara empirik.
    Ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan alam (sains), metoda yang dipergunakan adalah metoda pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi.
    ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual atau teori yang saling berkaitan yang memberi tempat pengkajian dan pengujian secara kritis dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama, dengan demikian bersifat sistematik, objektif, dan universal.

    Sumber


    3.    ^ Prof. Dr. C.A. van Peursen: Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya. Dikutip dari buku B. Arief Sidharta. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal 7-11.
    4.    ^ Wahid, Ramli Abdul. Ulumul Qu'ran, Grafindo, Jakarta, 1996, hal. 7.
    5.    ^ Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Halaman 8.
    6.    Meliono, Irmayanti, dkk. 2007. MPKT Modul 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI.