Minggu, 29 Juni 2014

Contoh Proposal Penelitian


Nama : Fitria Sumawardani
NPM : 12111935
Kelas : 3KA26
TUGAS BHS.INDONESIA2#



DEFINISI PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian merupakan sebuah usulan yang dibuat dalam rangka mengadakan penelitian yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan proses penelitian dimana tujuan dari proposal penelitian adalah untuk memberikan gambaran secara ringkas terhadap rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dalam menyusun proposal penelitian, hendaknya mengikuti prosedur penulisan proposal penelitian yang ditentukan oleh masing-masing institusi. Proposal penelitian ada 2 jenis yaitu proposal kuantitatif dan proposal kualitatif.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN (IPS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI SEUMET  KECAMATAN MONTASIK
KABUPATEN ACEH BESAR
(Studi Penelitian Pada SD Negeri Seumet diKecamatan Montasik)

A.    Latar Belakang Masalah
Alat peraga (Media Pembelajaran) salah satu bahagian yang sangat besar peranannya dalam proses pembelajaran di sekolah, baik sekolah dasar (SD) seumet. Karena itu alat peraga menjadi suatu bidang yang harus dipahami secara lebih mendalam oleh setiap guru yang menyajikan materi pelajaran kepada anak didik. Selain itu berkat kemajuan teknologi dan perubahan sikap masyarakat yang demikian pesat, maka bidang ini telah ditafsirkan secara luas dan mempunyai fungsi serta nilai yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran.
Pekerjaan guru atau tenaga pengajar pada suatu lembaga pendidikan adalah suatu pekerjaan yang profesional. Oleh karena itu diperlukan kemauan dan kewenangan, yaitu sejauh mana ia mengawasi metodelogi serta penggunaan media pendidikan di sekolah untuk kepentingan anak didiknya. Dengan demikian dapat meningkatkan pemahaman mereka secara lebih optimal sesuai dengan harapan pendidikan.
Untuk itu dalam lapangan proses pembelajaran di sekolah terdapat dua hal yang sangat vital atau penting peranannya dalam harus dipahami betul-betul oleh setiap tenaga pengajar. Kedua aspek tersebut adalah selain harus mempunyai keterampilan dalam menyajikan suatu materi pelajaran, juga diharapkan memahami dan menguasai secara lebih terperinci akan alat-alat peraga yang digunakan untuk mempermudah daya ingat seseorang anak didik. Jadi kepada setiap guru diharapkan menggunakan alat peraga yang disediakan disekolah secara lebih-lebih efektif untuk mempermudah anak didik dan tidak menolak kemungkinan atas penggunaan alat modern yang dengan tuntunan zaman, seperti tape, kaset film OHP dan lain-lain.
Dalam lapangan pendidikan senantiasa terdapat suatu hubungan antara tenaga pengajar dengan anak didik dan sarana-sarana yang dapat mempermudah daya serap anak didik terhadap suatu pelajaran yang diajarkan di sekolah, hubungan ini terjadi sedemikian rupa, sehingga terjadi proses saling pengaruh mempengaruhi dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Hubungan semacam ini merupakan suatu komunikasi dalam proses belajar mengajar. Bentuk komunikasi ini berlaku dalam semua hubungan sosial, baik dalam hubungan di sekolah maupun di dalam hubungan dengan masyarakat luas. Karena itu dalam mencapai tujuannya diperlakukan peningkatan daya upaya yang sebagian besar sangat tergantung pada faktor penunjang, yaitu sarana dan prasarana, dengan kata lain hubungan komunikasi dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih maksimal, mungkin dapat tercapai apabila guru atau tenaga pengajar pada suatu lembaga pendidikan itu menggunakan alat-alat bantu untuk memudahkan anak didik dalam meningkatkan daya tanggapannya akan suatu disiplin ilmu.
Fakta lain dari kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam mendukung kelancaran pendidikan (IPS) padahal kemajuan media pendidikan sekarang telah merubah daya jangkau manusia seakan tanpa batas ruang, waktu dan usia sehingga memberi peluang besar bagi setiap guru untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi murid. Fenomena ini membawa serangkaian perubahan mendasar dalam berbagai aspek kehidupan. Perubahan tersebut akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang. Dalam kegiatan itu, segala aktivitas juga harus dilakukan pembaharuan termasuk kegiatan pendidikan ilmu pengetahuan sosial (IPS).
Di Indonesia kemampuan pemanfaatan teknologi pendidikan relative masih kurang. Hal ini merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia di samping keterbatasan pendidikan dan media pendidikan berteknologi canggih. Kondisi ini mengakibatkan kurang berperannya teknologi pendidikan dalam bidang pendidikan. Suatu contoh penggunaan internet sebagai media pendidikan yang berteknologi canggih belum dikuasai oleh banyak guru di SD Negeri Seumet Kecamatan Montasik. Akibatnya keberadaan teknologi pendidikan berlum berperan dalam aktivitas pendidikan ilmu pengetahuan sosial (IPS).
Sesuai dengan uraian yang telah disebutkan di atas maka dipandang perlu dilakukan suatu penelitian yang diberi judul “Penggunaan Media Pengajaran Dalam Proses Pembelajaran (IPS) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SD Negeri Seumet Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar.

B.     Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul yang telah dikemukakan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
2.1.  Apakah dengan menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.2.  Bagaimana hasil belajar siswa pada materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia dengan menggunakan media gambar.

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian dari permasalahan ini adalah :
3.1.       Untuk mengetahui apakah murid SD Seumet memahami tentang penggunaan media.
3.2.       Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia dengan menggunakan media gambar.

2.      Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi:
a.      Untuk guru
-         Penggunaan media sebagai bahan pengajaran
-         Penggunaan media pendidikan yang relevan sangat berperan dalam menunjang kelancaran pembelajaran.
b.      Untuk murid
-         Lebih giat untuk memahami materi yang akan disampaikan oleh guru.
-         Lebih cepat untuk menanggapi materi yang disampaikan oleh guru.
-         Media pendidikan memainkan peranan penting bagi murid SD Seumet.

D.     Postulat dan Hipotesis
a.      Postulat
Yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian adalah: penggunaan media pengajaran dalam proses pembelajaran (IPS) disekolah untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
b.      Hipotesis
Media pendidikan sangat mempengaruhi proses pembelajaran.

E.     Teknik Pengumpulan Data
a.      Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Kepala SD Negeri Seumet dan Guru Agama secara langsung bertatap muka dan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan untuk mengetahui strategi guru agama dalam pembinaan siswa yang melanggar peraturan sekolah.
b.      Test
Dengan menyebarkan angkat kepada guru dan murid sejumlah pertanyaan berikut alternative jawaban mengenai penggunaan media pengajaran.

F.    Teknik Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan metode statistik. Data yang telah diperoleh diolah dan ditabulasikan dalam bentuk tabel dengan menghitung frekuensi dan persentasi dengan menggunakan rumus perhitungan persentase sesuai dengan pendapat Sutrisno H.
Keterangan :
P             = Persentase
F             = Frekuensi
N            = Jumlah
100%     = Bilangan Tetap


REFERENSI
http://belajarpsikologi.com/contoh-proposal-penelitian-terbaru/

Senin, 23 Juni 2014

Teori Pembuatan Proposal


Nama : FITRIA SUMAWARDANI
NPM  : 12111935
Kelas  : 3KA26
Tugas Bahasa Indonesia 2#





A.    Definisi Proposal
Kata proposal sendiri berasal dari bahasa Inggris “to propose” yang artinya mengajukan. Sedang dalam KBBI proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Berikut pengertian proposal menurut pendapat para ahli sebagai berikut :
Rieefky, proposal adalah  suatu bentuk rancangan  kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar.
Hasnun Anwar (2004:73), proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu.
Jay (2006:1),  proposal adalah alat bantu  menejemen standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien.
Hadi, proposal adalah suatu usulan tersruktur untuk agenda kerjasama bisnis antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan sampai pada pemecahan masalah.
Keraf (2001:302), proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu  pekerjaan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan proposal adalah suatu rancangan kegiatan atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar oleh seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak yang dikehendaki dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya.

B.    Ciri-ciri Proposal
Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut      
1) Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
Proposal dibuat dengan singkat agar pihak tertentu mengetahui pokok isi acara yang akan diselenggarakan
2) Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
Proposal seharusnya diberikan kepada donatur terkait minimal satu bulan sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada donatur tersebut.
3) Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
Proposal disusun dengan tujuan-tujuan yang disesuaikan dengan latar belakang acara.
4) Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang nantinya diserahkan kepada yang penyelenggara acara.
Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah susunan kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur. 
5) Ada pihak yang mengajukan.
Pihak yang mengajukan tersebut sebagai pihak yang mengusulkan suatu rencana atau kegiatan.
6) Ada pihak yang menyetujui.
Adanya pihak yang menyetujui menjadi salah satu dari ciri dari proposal. Hal ini berkaitan dengan fungsi proposal yakni sebagai legalisasi suatu rencana kegiatan.
7) Terdapat gambaran kegiatan secara umum.
Gambaran kegiatan disertakan dalam proposal berguna untuk memberikan informasi pada siapapun yang hendak ditunjukan proposal tersebut agar mengetahui apa yang sebenarnya maksud yang terkandung dalam proposal tersebut.
8) Mempunyai kekuatan persuasif.
Proposal mempunyai ciri persuasif bertujuan untuk menyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
9) Disusun sebelum rencana kerja.
maksudnya agar penerima mengetahui gambaran kegiatan secara keseluruhan kegiatan yang akan disetujuinya.
10) Bersifat bisnis.
Maksudnya proposal ini dibuat dengan tujuan untuk mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu kegiatan.
11) Memiliki sasaran dan tujuan yang jelas.
Proposal disusun harus mempunyai sasaran dan tujuan yang jelas agar proposal tersebut bisa diterima dan disetujui oleh pihak yang menerima proposal dalam mengadakan pertimbangan.


C.    Jenis-jenis Proposal
Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi 4 jenis :
  1. Proposal bisnis. Sesuai dengan namanya, proposal ini berkaitan dengan usaha seseorang atau suatu kelompok. Contohnya adalah proposal pendirian usaha atau proposal kerjasama antar dua perusahaan.
  2. Proposal proyek, mengacu pada dunia kerja, berisikan serangkaian rencana dalam sektor bisnis atau komersil. Contohnya adalah proposal proyek perumahan.
  3. Proposal penelitian. Merupakan pengajuan kegiatan penelitian. Sering digunakan dalam kegiatan akademisi seperti penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis, dsb.
  4. Proposal kegiatan/ event adalah pengajuan rencana sebuah kegiatan yang dilakukan oleh satu individu atau kelompok. Contohnya adalah proposal kegiatan 17 Agustus.

D.    Manfaat Proposal
Adapun manfaat pembuatan proposal sebagai berikut :
  1. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
  2. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
  3. Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
  4. Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan.
  5. Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang.
  6. Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan.
  7. Sebagai alat evaluasi kegiatan.
  8. Sebagai salah satu alat untuk memperluas jaringan kerja dan komunikasi.

E.    Kerangka Proposal
Berikut sistematika kerangka proposal :
Pendahuluan
Berisi tentang hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan.
Dasar Pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).
Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.
Jenis Kegiatan
Sekaligus digunakan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan.
Target
Berisi uraian ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan
Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
Anggaran Dana
Biasanya hanya disebutkan jumlah perkiraan pemasukan dan pengeluaran. Rinciannya ada dalam lampiran proposal.
Susunan Panitia
Ditulis secara garis besar. Kerangka panitia yang tertera lengkap ada di dalam lampiran.
Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan lengkap dengan kalender kegiatan.
Penutup
Berisi harapan yang ingin dicapai, lembar pengesah proposal
Lampiran
Isi dan sistematika penulisan proposal dapat dimodifikasi sesuai dengan tujuan proposal itu sendiri. Contoh untuk proposal yang bertujuan mencari sponsor maka dapat dimasukan penawaran sponsorship. Atau proposal usaha/bisnis dapat memasukkan profil perusahaan, struktur organisasi, produk perusahaan, target pasar, dll.

DEFINISI PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian merupakan sebuah usulan yang dibuat dalam rangka mengadakan penelitian yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan proses penelitian dimana tujuan dari proposal penelitian adalah untuk memberikan gambaran secara ringkas terhadap rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dalam menyusun proposal penelitian, hendaknya mengikuti prosedur penulisan proposal penelitian yang ditentukan oleh masing-masing institusi. Proposal penelitian ada 2 jenis yaitu proposal kuantitatif dan proposal kualitatif.

A.JUDUL
Judul merupakan cermin dari keseluruhan penelitian. Judul penelitian harus jelas, menarik, sehingga pembaca langsung dapat menduga apa materi dan masalah yang akan dikaji dalam penelitian tersebut. Syarat – syarat judul yang baik diantaranya adalah :
·      Menarik minat peneliti, artinya judul dibuat semenarik mungkin dan diminati oleh peneliti sehingga akan memberikan motivasi tersendiri bagi peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya.
·  Mampu dilaksanakan oleh peneliti, karena judul yang mudah dilaksanakan oleh peneliti akan memperlancar  proses penelitian, sehingga hambatan yang ada selama penelitian dapat diatasi dengan mudah.
·    Mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti, judul seharusnya mengacu pada aspek yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu dan hasilnya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
·         Tersedia cukup data, sehingga dalam proses penelitian akan memudahkan dalam pengolahan data.
·      Hindari duplikasi dengan judul lain, karena plagiatisme sangat dilarang dalam karya ilmiah artinya judul tidak boleh sama dengan judul lain. Namun untuk pengembangan penelitian, sebaiknya menggunakan judul yang lebih spesifik.
·         Berisi variabel yang jelas yang akan diteliti.
·       Berupa kalimat pernyataan, judul sebaiknya menggunakan kalimat pernyataan karena akan lebih mudah dipahami oleh pembaca.
·     Harus jelas, singkat, dan tepat, judul sebaiknya mengandung kejelasan isi, singkat dan tepat terhadap masalah yang akan diteliti. Sehingga akan lebih memudahkan dalam memahami secara keseluruhan tentang apa yang akan diteliti.

Halaman judul memuat : judul, jenis laporan, lambang Perguruan Tinggi, nama dan NIM, nama jurusan, nama program studi, nama perguruan tinggi dan tahun pengajuan.
  1. Judul Usulan Penelitian : Judul hendaknya dibuat singkat dan jelas, menggambarkan konsep dan topik dari penelitian dan menggambarkan adanya keterkaitan antara variable, lokasi penelitian dan tahun penelitian. Diketik dengan menggunakan huruf kapital, tidak boleh disingkat dan format ketikan dalam bentuk piramida terbalik ( V ).
  2. Jenis Laporan : Jenis laporan adalah usulan penelitian.
  3. Lambang Institusi Perguruan Tinggi
  4. Nama mahasiswa dan NIM
  5. Nama Jurusan
  6. Nama Program Studi
  7. Nama Perguruan Tinggi
  8. Tahun Pengajuan : Tahun pengajuan adalah tahun dimana usulan penelitian tersebut diajukan

B.   HALAMAN PERSETUJUAN
Halaman persetujuan memuat : judul usulan penelitian, persetujuan dosen pembimbing beserta tanda tangan dan waktu persetujuan.

C.   DAFTAR ISI
Daftar Isi merupakan daftar yang menunjukkan isi bagian-bagian dalam skripsi maupun sub-sub bagiannya beserta nomor halamannya.

D.   ISI
Dibagian isi terdiri dari beberapa bab dan dari beberapa bab tersebut masih terdapat beberapa sub bab.

BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
Latar belakang masalah dalam suatu proposal penelitian merupakan pengantar informasi tentang materi keseluruhan dari penelitian yang ditulis secara sistematis dan terarah dalam kerangka logika yang memberikan justifikasi terhadap dasar pemikiran, pendekatan, metode analisis dan interpretasi untuk sampai pada tujuan dan kegunaan penelitian.
Dalam pembuatan proposal penelitian kebidanan, latar belakang masalah harus dapat mengemukakan dengan jelas argumentasi tentang pentingnya melakukan penelitian tersebut. Selain itu juga harus dapat menjelaskan tentang : Proses Identifikasi Masalah ; Kejelasan Masalah Yang Akan Diteliti ; Derajat Pentingnya Masalah ; Bagaimana Keberadaan Masalah Hingga Saat Ini ; Apakah Masalah Tersebut Sudah Terpecahkan Atau Belum ; dan Bagaimana Solusinya.
Pada umumnya, terdapat 4 unsur pokok yang tersirat dalam perumusan latar belakang dalam rangka pengembangan gagasan / masalah, yaitu :
·      Unsur Pentingnya Masalah.
Secara umum pentingnya sebuah masalah ini ditulis pada awal gagasan atau pemikiran pertama yang dapat mengemukakan arti pentingnya sebuah masalah dan seberapa besar masalah itu penting untuk diteliti.
·      Unsur Skala Masalah
Unsur ini ditulis setelah mengemukakan gagasan adanya masalah dan itu penting untuk diteliti. Selanjutnya diberikan penegasan atau penguraian tentang derajat pentingnya masalah itu untuk diteliti atau bila tidak diteliti bagaimana dampaknya.
·      Unsur Kronologis Masalah.
Merupakan unsure yang menjelaskan proses terjadinya masalah atau relevansi penelitian yang terdahulu/telah ada yang harus ditunjang dengan data empiris dari permasalahan penelitian yang akan diteliti.
·      Unsur Solusi Masalah.
Unsur ni digunakan sebagai alternatif dalam memberikan solusi atas masalah yang timbul serta alternatif lain yang akan dilakukan dalam penelitian.

RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Dalam menuliskan proposal penelitian, rumusan masalah hendaknya memiliki konsekuensi terhadap relevansi maksud dan tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, kerangka konsep penelitian dan metode penelitian. Selain itu harus jelas permasalahan yang ingin diteliti, kemudian diuraikan pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis atau dugaan yang akan dibuktikan. Penulisan rumusan masalah dapat berupa pernyataan masalah atau juga dapat berupa pertanyaan masalah. Pernyataan masalah pada umumnya merupakan hasil identifikasi masalah yang ada, berupa asumsi dasar, dan nilai yang ada dalam penelitian.
Kemudian untuk membuat masalah penelitian menjadi spesifik dan fokus diperlukan batasan masalah yang berguna untuk mempersempit ruang lingkup penelitian sehingga hasilnya akan fokus pada masalah yang akan dikaji.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan tindak lanjut dari masalah yang telah dirumuskan. Tujuan penelitian mencakup langkah – langkah dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam pembuatan proposal penelitian, tujuan dapat dilakukan secara singkat seperti untuk menjajaki, menguraikan, menerapkan, mengidentifikasi, menganalisis, membuktikan atau membuat prototype.
Penulisan tujuan dapat dilakukan dalam 2 jenis, yaitu Penulisan Tujuan Umum dan Penulisan Tujuan Khusus.
Penulisan Tujuan Umum dilakukan untuk mempelajari atau menjelaskan tujuan yang hendak dicapai secara umum.
Penulisan Tujuan Khusus dilakukan sebagai langkah – langkah untuk mencapai tujuan umum.
Contoh :
Tujuan umum
Mempelajari factor – factor yang mempengaruhi tingginya angka kematian ibu post partum di daerah X.
Tujuan khusus
·         Mengidentifikasi angka kematian ibu post partum di daerah X
·         Mengidentifikasi status ekonomi di daerah X
·         Mengidentifikasi pengaruh status ekonomi terhadap tingginya angka kematian ibu post partum di daerah X.

MANFAAT PENELITIAN
Uraikan manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas. Secara garis besar manfaat dari penelitian adalah secara teoritis (akademis) dan praktis. Artinya, manfaat teoritis dapat digunakan oleh para intelektual dan juga oleh masyarakat yang memerlukan informasi berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Sementara manfaat praktis lebih cenderung untuk aktivitas praktisi yang berkaitan dengan penelitian tersebut.

BAB II
LANDASAN TEORI / KAJIAN PUSTAKA
Landasan teori berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam penelitian yang sedang dikaji. Usahakan pustaka yang digunakan adalah terbaru, relevan dan asli, selanjutnya uraikan dengan jelas kajian yang menimbulkan gagasan penelitian. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan untuk selanjutnya dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan.

HIPOTESIS
Secara umum hipotesa atau hipotesis merupakan dugaan/anggapan yang diungkap berdasarkan teori-teori yang dipelajari untuk menyelesaikan suatu masalah. Dugaan/anggapan awal sering disebut hipotesis nol atau hipotesis awal. Sedangkan dugaan/anggapan yang diperlukan untuk menyanggah dugaan awal disebut hipotesis alternatif. Kebenaran dari suatu hipotesis masih perlu diuji melalui beberapa pengujian. Apakah faktor-faktor yang disebutkan dalam penelitian mampu untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis.
Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati. Good dan Scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat terbukti.
Dalam menyusun suatu hipotesis seorang peneliti akan menentukan arah dan tujuan dari penelitian yang dilakukan, namun perlu dibahas juga mengenai kegunaan hipotesis itu sendiri. Berikut adalah beberapa kegunaan hipotesis yang berhasil penulis rangkum dari beberapa sumber :
a)   Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan antarvariabel yang diteliti dimana langsung dapat diuji dalam penelitian
b)   Hipotesis memberikan arah dan tujuan dalam penelitian
c)   Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti.
d)  Untuk mengetahui apakah memang secara signifikan terdapat perbedaan atau pengaruh antara variabel-variabel yang diteliti
e) Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami persoalan. Pola semacam ini tidaklah menjadi jelas selama pengumpulan data dilakukan tanpa arah. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis tersebut dapat diuji dan divalidasi (pengujian kesahiannya) melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.
f)  Hipotesis merupakan tujuan khusus yang dapat menguji suatu teori. Dengan demikian hipotesis juga menentukan sifat-sifat data yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut. Secara sangat sederhana, hipotesis menunjukkan kepada para peneliti apa yang harus dilakukan. Fakta yang harus dipilih dan diamati adalah fakta yang ada hubungannnya dengan pertanyaan tertentu.
Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penelitian. Akan sangat memudahkan peneliti jika mengambil setiap hipotesis secara terpisah dan menyatakan kesimpulan yang relevan dengan hipotesis tersebut. Untuk dapat membuat hipotesis yang baik dan benar, perlu diketahui ciri-ciri pokok, yakni:
·      Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah. Oleh sebab itu hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan.
·         Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar, dan secara operasional.
·   Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti.
·         Hipotesis harus terbebas dari preferensi subjektivitas.
·         Hipotesis harus dapat diuji, harus terdapat instrumen yang akan menggambarkan ukuruan yang valid dari variabel yang diliputi.
·         Hipotesis harus spesifik menunjuk kenyataan yang sebenarnya.
·         Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubunga antar-variabel.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan metodologi penelitian antara lain:
·         Jenis dan Desain Penelitian
Termasuk ke dalam jenis penelitian manakah penelitian yang sedang dilakukan. Demikian juga apa jenis desian yang digunakan, eksperimen atau non-eksperimen
·         Variabel Penelitian
Uraian dari variabel-variabel yang diteliti. Apa yang menjadi variabel bebas dan apa pula yang menjadi variabel terikat.
·         Populasi dan Sampel
Menguraikan populasi yang menjadi sasaran penelitian anda, kemudian sampel yang digunakan termasuk di dalamnya teknik sampling yang digunakan. Dan juga uraikan alasan-alasan mengapa anda mengambil populasi/sampel tersebut sebagai sasaran penelitian.
·         Instrumen Penelitian
Sebutkan instrumen atau alat yang digunakan dalam mengumpulkan data. Uraian juga dapat dilengkapi dengan validitas dan reliabilitas instrumen.  
·         Definisi Operasional
Berikan batasan setiap variabel yang diteliti serta istilah lain yang dianggap perlu secara spesifik dan jelas.
·         Prosedur Penelitian
Uraikan cara-cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian, mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan bagaimana data diolah.
·         Teknik Analisis Data
Uraikan teknis analisis data yang digunakan. Teknik analisis data harus sesuai dengan masalah yang diteliti dan instrumen yang digunakan.

BAB IV
ANALISIS DATA (Hasil dan Pembahasan)
Dalam bagian ini memuat data (dalam bentuk ringkas), analisis data, dan interpretasi. Sedangkan interpretasi menjelaskan apakah data yang ada menjawab pertanyaan penelitian serta mendukung atau tidak mendukung hipotesis yang diajukan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dalam bagian ini, peneliti memberikan jawaban atas masalah yang diajukan atau memutuskan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak.
Saran
Saran bisa bersifat praktis sesuai dengan hasil penelitian, dan bisa juga bersifat metodologis guna penelitian selanjutnya.

E.   DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang dijadikan sebagai bahan rujukan dari penulisan skripsi. Dalam daftar pustaka dapat dimasukkan tentang pustaka dari buku teks, jurnal, artikel, internet atau kumpulan karangan lain.

F.    LAMPIRAN
Lampiran memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian seperti : peta, surat penelitian, kuesioner, atau data lain yang sifatnya melengkapi usulan atau proposal penelitian.



REFERENSI